Monday, August 16, 2004

Mimpi

Kaos ku basah. Denyut jantung kencang dan keringatpun tumpah. Kuseka darah segar yang mengalir dari hidung. Entah sudah berapa lama aku terdampar dalam dunia yang tak ku kenal. Langkah kakiku gontai, beban tubuh ku yang ringkih tak mampu lagi di sangga......

Hampir aku menyerah dengan keadaan yang semakin payah, masker yang kugunakan telah berubah menjadi merah basah oleh darah, kucari satu tongkat yang bisa kugunakan untuk berjalan. Dalam kejahuan kulihat tongkat itu, tapi begitu jauh untuk bisa kuraih...

Udara semakin dingin, “haruskah aku menyerah disini…?”
Angin di luar bertiup dengan kencangnya memasuki ruang kamar melalui pori pori jendela tua, Kubiarkan tungku pemanas dalam keadaan mati, sementara aku berbaring dalam dekapan malam, dalam kamar yang penuh dengan beban. Kurapatkan penutup kantong tidur yang menyelimuti tubuhku. Dan berharap hari hariku akan menjadi indah mengikuti mimpi mimpi malamku.
Selamat malam......,